LANGKAH PENTING MENJADI ENTREPRENEUR BERHASIL

Ambil contoh wirausahawan dunia:
  • Bill Gates, awalnya adalah menciptakan karya (software)
  • Harland Sanders (KFC), awalnya adalah menciptakan resep masakan ayam goreng
  • Thomas Alva Edison (General Electric), awalnya adalah menciptakan lampu pijar...
  • Kiichiro Toyoda (Toyota), awalnya adalah menciptakan mobil
  • Jerry Yang dan David Filo (Yahoo.,com), awalnya adalah menciptakan cra pencarian informasi dan data melalui jalur Internet
Dan tentu masih banyak lagi para wirausahawan tingkat dunia lainnya maupun nasional, yang kalau Anda baca kisahnya, pada umumnya mereka berawal dari sebuah penciptaan karya.
Jadi salah satu cara menjadi entrepreneur adalah dengan menciptakan karya.
Pertanyaan selanjutnya adalah kalau awalnya dari “menciptakan karya”, karya apa yang sebaiknya diciptakan seseorang? Maksud saya adalah misalnya Anda, Anda ini mau menciptakan apa?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita coba ajukan pertanyaan, “Kenapa Bill Gates menciptakan  software dan tidak menciptakan sepeda motor yang inovatif, misalnya? Kenapa Sanders menciptakan resep masakan ayam goreng? Kenapa Jerry Yang dan David Filo menciptakan yahoo.com? Apa yang mendorong mereka sehingga mereka menciptakan karya-karya itu?”
Tentu sulit untuk menjawab “apa yang mendorong mereka” atau “apa motivasi awal mereka’ sehingga mereka menciptakan karya=karya seperti itu. Namun, ada salah satu jawaban yang bisa menjawab pertanyaan seperti ini: biasanya mereka mencintai aktivitas-aktivitas yang terkait dengan karya-karya mereka.
Bill Gates sejak usia 13 tahun sangat menyukai otak-atik komputer. Harlands Sanders, sejak usia 6 tahun sudah pandai memasak. Edison, sejak kecil sudah suka melakukan percobaan. 
Salah satu tanda aktivitas yang sesuai dengan bakat (talents) adalah aktivitas yang disukai. Tetapi tidak semua aktivitas yang disukai (minat) itu adalah bakat.
Yang ingin dikatakan di sini : salah satu cara agar orang bisa menciptakan karya-karya yang hebat atau fenomenal  adalah ketika ide karya itu bersumber dari bakat . Hal ini tentu belum cukup. Perlu ditambah “Kaidah 10.000 jam” ( Ten Thousand Hours Rule).
“Kaidah 10.000 jam” dipopulerkan Malcolm Gladwell dalam buku “The Outliers.” Disebut “dipopulerkan”, karena pada tahun 1993, K. Anders Ericsson, Ralf Th. Krampe, dan Clemens Tesch Romer melakukan penelitian di Berlin Academy of Music. Mereka berusaha menemukan jawaban, bagaiaman seseorang bisa menjadi pakar dalam bidangnya atau dengan kata lain menjadi seorang expert.
Dibantu seorang profesor, mereka mengelompokkan mahasiswa tingkat akhir ke dalam tiga kategori: 1) calon guru musik, 2) calon pemusik profesional, 3) calon maestro musik dunia. Pertanyaan mereka adalah: Semua mahasiswa yang diterima dan belajar di akademi tersebut, pastilah orang-orang berbakat. Lalu kenapa akhirnya ‘nasib’ mereka berbeda? Ada yang sekedar menjadi musisi biasa, dan ada yang bisa menjadi expert.
Untuk memperkuat hasilnya, mereka ulang penelitiannya dengan model pengkategorian yang sama, namun menggunakan sample profesi yang beragam, mulai dari musisi, pemain catur, sampai dengan olahragawan. Akhirnya, mereka berhasil membuat kesimpulan luar biasa.
Ternyata yang membedakan ketiga kategori itu adalah berapa lama waktu yang telah mereka alokasikan untuk berlatih menjadi yang terbaik dalam profesi pilihannya. Mereka yang berhasil menjadi expert telah mengalokasikan waktu untuk berlatih selama 10.000 jam. Kesimpulan itu, kini dikenal sebagai 10.000 hours rule (Kaidah 10.000 jam).
Gladwell mengulas The Beatles, band populer asal Inggris sebagai contoh sederhana yang membuktikan ‘kebenaran’ kaidah 10.000 jam. The Beatles didirikan tahun 1957, ketika Paul Mc Cartney bertemu John Lenon. Mereka kemudian pindah ke US tahun 1963, yang kemudian terkenal dengan istilah The British Invasion. Tahun 1967, the Beatless melahirkan sebuah album yang menjadikan mereka sebagai dewa musik. Album itulah yang membuat mereka diakui sebagai orang-orang terbaik dibidang musik, atau dalam istilah kita, telah menjadi expert dunia. Ternyata, The Beatless butuh 10 tahun untuk bisa sukses.
Contoh kedua adalah Bill Gates, yang mulai menekuni programing komputer di tahun 1968 ketika dia berumur 13 tahun. Pada usia 20 tahun, dia mendirikan Microsof yang tidak lama kemudian dipercaya sebuah sebuah perusahaan raksasa, untuk membuat sistem operasi IBM PC sebagai produk komputernya yang terbaru saat itu. Tentu saja, IBM tidak akan mempercayakan produk andalannya pada sembarang orang. Mereka pasti akan mempercayakan pada seseorang yang dianggap expert. Berapa lama Bill Gates berusaha menjadi seorang expert? Ternyata hanya 7 tahun.
Kenapa tidak 10 tahun? Karena Bill Gates menginvestasikan waktu untuk berlatih lebih dari 3 jam sehari. Di dalam autobiografinya ditulis, dia biasa berlatih 7-8 jam sehari, bahkan tidur di lab komputer. Jadi wajar ketika usianya baru 20 tahun, dia sudah mengantungi lebih dari 10.000 jam.
Jadi kalau boleh disimpulkan agak “spekulatif”, bahwa salah satu cara agar orang bisa menciptakan karya yang hebat, adalah:
  • Ungkap ide karya yang bersumber dari bakat atau lakukan aktivitas yang sesuai dengan bakat
  • Lalu jalani selama 10.000 jam
Masalahnya : bagaimana orang bisa tahu bahwa aktivitas atau ide karya yang dia  ungkap itu adalah bersumber dari bakatnya? Buckingham dari Gallup Organization menyatakan ada empat tanda orang itu tengah beraktivitas sesuai dengan bakat atau potensi kekuatan, yang disingkat SIGN.
S – Success.  Aktivitas yang membuat Anda merasa sukses.
 I – Instinct.  Aktivitas yang secara alami selalu menarik Anda melakukannya. Leider & Shapiro mengatakan sebagai aktivitas yang selalu “memanggil” Anda untuk melakukannya.
G – Growth.  Aktivitas dimana Anda dapat belajar dengan sangat baik, aktivitas yang membuat Anda dapat menelorkan ide-ide brilian, aktivitas yang membuat Anda memiliki pemahaman yang mendalam.
N – Needs.  Aktivitas yang membuat Anda merasa perlu untuk terus melakukannya, sehingga Anda membutuhkan menambah waktu untuk melakukan aktivitas itu.

No comments:

Post a Comment